Gaji tak Dibayar, Anak Siantar Lompat ke Laut, 7 Jam Terombang Ambing

Gaji tak dibayar

TOPMETRO.NEWS – Gaji tak dibayar malah diduga sering dianiaya. Inilah yang dialami 2 orang WNI atas nama Reynalfi (22) dan Andri Juniansyah (30). Tak tahan sering diperlakukan begitu menjadi alasan mereka memilih terjun dari kapal tangkap ikan berbendera asing, tempatnya bekerja, ke laut di perairan Karimun.

Gaji tak Dibayar, Ditendang dan Dipukuli

Dari penuturan kedua pria itu di Mapolsek Tebing, selama berada di kapal bernama Lu Qing Yuan Yu 213 asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT), mereka mengalami penyiksaan seperti ditendang dan dipukul.

Bukan hanya itu, mereka juga menjalani kerja paksa. Dalam satu hari mereka hanya diberi waktu tidur atau istirahat selama tiga jam saja.

Parahnya lagi, selama berbulan-bulan bekerja di kapal itu, mereka tidak menerima gaji.

Anak Siantar Kerja 7 Bulan

Sekadar diketahui, Reynalfi (22) asal Pematangsiantar (Siantar), Sumatera Utara telah bekerja sekitar 7 bulan. Sedangkan Andri Juniansyah (30) berasal dari Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, diketahui telah bekerja selama lima bulan.

Karena tidak tahan atas perlakuan yang mereka terima itulah, keduanya nekat menceburkan diri ke laut.

“Saya sudah pedih. Selalu mengalami penganiayaan. Lelet-lelet sedikit ditendang. Kalau kata-kata kotor sudah sarapan pagi. Saya juga tidak pernah mendapatkan gaji,” kenang Andri, Sabtu (6/6/2020) sore di Mapolsek Tebing Polres Karimun.

Sekadar diketahui, Jumat (5/6/2020) malam sekira pukul 03.00 WIB, keduanya nekat lompat dan terjun dari atas kapal ke laut di perairan Karimun.

Mereka ditemukan nelayan di sekitar perairan STS.

Keduanya terjun saat kapal bernama Lu Qing Yuan Yu 213, tempat mereka bekerja masih melaju.

7 Jam Terombang Ambing

Selama tujuh jam mereka terombang-ambing dengan bermodalkan life jaket dan life boy.

Pada Sabtu (6/6/2020) dini hari sekira pukul 03.00 WIB, seorang nelayan asal Kabupaten Karimun bernama Tengku Azhar menemukan mereka.

“Saya dengar ada minta tolong. Awalnya saya takut. Tapi yang kedua kalinya baru saya dekati,” kata Azhar di Mapolsek Tebing Polres Karimun.

Setelah membantu keduanya naik ke atas kapalnya, Azhar kemudian membawa mereka ke pantai Leho, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun.

Hingga Sabtu sore, Azhar dan kedua orang itu masih dimintai keterangan di Mapolsek Tebing.

BACA SELENGKAPNYA | Seorang ABK Tewas Saat Labuh Pukat di Laut

Seperti diwartakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, seorang ABK Nelayan Meninggal dunia di laut karena terjatuh saat melabuh pukat di posisi 15 MIL diatas Kuala Blang Lancang Kota Lhokseumawe, Jum’ at (7/4/2017) silam

Kapolres Lhokseumawe mengatakan, pihaknya menerima informasi tersebut dari Helmi seorang toke bangku bahwa Seorang ABK KM Inkam Mina, bernama Muhammad Ali (32) warga Desa Kampung Jawa Lama,Kecamatan Banda Sakti, meninggal dunia di Laut.

Reporter | Dpsilalahi
sumber/foto | spiritriau

Related posts

Leave a Comment